Kenapa ya, tiba-tiba hari ini aku inget almarhum Mbahku, tepatnya sih inget sama masakannya yang rasanya khas dan nikmat banget dan ga ada yang bisa nyamain rasa masakannya yang khas itu, anak dan menantunya pun ga ada yang bisa deh.
Dulu waktu Mbah masih ada, kita punya ritual makan malam bersama di rumah beliau setiap malam minggu. Karena waktu itu aku masih kecil dan belum punya acara sendiri di malam minggu, aku ga pernah absen untuk menghadiri acara tersebut. Hidangan wajib yang selalu ada yaitu ayam goreng karena itu merupakan menu kesukaan kakak dan adikku. Nasi putih panas yang ditaruh dalam bakul bambu- biasanya aku membantu mengipas nasi dengan kipas bambu (hihid), sayur asem atau sayur lodeh plus ikan asin, tumis kacang panjang dan cabe hijau, rempeyek udang dan sambal terasi yang masih ada di dalam ulekannya. Hmm.....nikmat banget, dimakan rame-rame sambil nonton TV. Kalo dilihat-lihat menu tersebut bukanlah menu yang disukai anak-anak, tapi entah kenapa lama-lama aku menyukainya apalagi setelah sering melihat dan memperhatikan papa dan mama yang sepertinya menikmati sekali hidangan yang Mbah masak. Aku pun akhirnya tertarik untuk mencoba sesuap, dan setelah itu aku jadi suka deh. Walau masakannya sederhana dan penampilannya tidak terlalu menarik tapi terasa enak dan khas rasanya.
Sayangnya, setelah Mbah meninggal, ga ada yang bisa meniru rasa dari masakan Mbahku itu, padahal aku rindu banget ingin merasakan masakannya. Apa ya rahasianya? Yang aku tahu, dapur Mbahku tuh sempit banget, peralatan memasaknya pun sedikit dan sederhana, kalau memasak beliau biasanya menggunakan wajan yang sudah hitam legam. Mungkinkah itu salah satu faktor yang mempengaruhi rasa masakannya? Ataukah karena beliau memasaknya dengan rasa penuh kasih untuk anak, menantu dan cucunya? Kalo aku saja yang baru beberapa tahun merasakan nikmatnya masakan Mbah sudah merasa kangen, bagaimana dengan papaku ya, yang sudah sedari kecil menikmatinya?
Seperti pepatah yang mengatakan gajah mati meninggalkan gading, maka Mbahku pergi dengan meninggalkan kenangan manis akan kebaikan, kasih sayang dan rasa masakannya yang khas di hati orang-orang yang dicintai dan mencintainya.
I love U, Mbah...doa anak dan cucumu kan selalu menyertaimu...
des
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment