Friday, June 22, 2007

Menjemput Impian

(Kla Project)

Indah larik pelangi seusai hujan membuka hari
Samar dirajut mega garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh kutempuh perjalanan
Bawa sepucuk cinta
Menjemput impian

Desau rindu meresap
Kenangan haru kudekap
Smakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih aku pulang
Menjemput impian

* Kau dan aku jadi satu arungi laut biru
Takkan ada yang kuasa mengusik haluannya
Kau dan aku jadi satu sambut datangku

Sekian lama waktu telah mengurai makna
Cinta kita gemerlap terasah masa
Kan kubuat prasasti dari tulusnya janji
Walau apa terjadi tetap tegak berdiri

*
Bersama kita jemput impian

Thursday, June 21, 2007

Gara-Gara Mati Listrik

Beberapa hari ini yang suka bikin aku kesal adalah mati listrik yang berkali-kali dan biasanya makan waktu cukup lama. Biasanya terjadi mulai subuh sampai setelah jam makan siang terus dilanjutkan pada malam hari mulai dari habis maghrib sampai jam sepuluh malam. Yang bikin aku tersiksa banget adalah ac kamar jadi mati dan kita harus menahan gerah yang teramat sangat, belum lagi kalo air di bak mandi habis karena pompa tidak bisa menyala, akibatnya sudah dua hari ini aku ga mandi pagi, nunggu sampai listrik nyala lagi dan air mengalir ke bak. Tapi masih bisa diatasi dengan memakai lotion dan cologne sih. Gara-gara keseringan mati listrik ini juga kerjaan kantor jadi terhambat banget, soalnya 100% kerjaan kantor bergantung pada komputer. Perkiraanku yang mungkin akhir bulan nanti aku bisa segera cabut dari kantor ini sepertinya melayang sudah. Target tak tercapai...aku sepertinya masih harus menahan rinduku pada keluarga di Bandung, hiks..hiks...padahal aku sudah ingin sekali pulang, banyak banget yang ingin aku lakukan disana, jenuh rasanya disini....
Hmm..nasib...demi sesuap nasi dan bekal masa depan...setidaknya aku jadi bisa dapat gaji setengah atau satu bulan lagi ke depan..tambah bonus kali ya... mungkinkah...kayanya kalo soal bonus jangan terlalu berharap deh....yang penting aku bisa pulang. Oh..tempat tidurku, aku rindu padamu....

Friday, June 15, 2007

Bandung......I miss u !!!!!

Siapa sih perantau yang ga kangen dengan kampung halamannya? Apalagi kalo kita lahir dan tumbuh besar di sana, menghabiskan masa kecil sampai dewasa di sana, so temen-temen dan keluarga besar pun numplek di sana. Kalo kita mengunjungi negara atau kota lain, kita pasti sering membanding-bandingkan keadaan, makanan, adat istiadat dan sikap orang-orangnya dengan keadaan kampung halaman kita. Nilai yang dihasilkan pun ada yang baik dan ada yang buruk, tapi apapun nilainya kita biasanya toh tetap merindukan dan ingin kembali ke kampung halaman. Karena ada keunikan tersendiri, kenangan manis dan pahit yang tak mungkin ada atau tergantikan di tempat lain.
Hal ini saya rasakan sekarang, saat merantau ke pulau lain untuk bekerja walaupun hanya beberapa bulan saja. Rasanya hidup dan tinggal di kota lain tidak senyaman dan seenak tinggal di kota asal saya, Bandung. Kebetulan kota tempat sekarang saya tinggal fasilitasnya tidak selengkap di Bandung, begitu juga dengan makanannya. Rasa kangen ingin pulang pun menjadi-jadi.

Walaupun rencana untuk pulang kampung masih lama, saya sudah menyusun rencana apa saja yang akan saya lakukan nanti setiba saya di Bandung. Pertama, tentu saja memuaskan rasa rindu saya terhadap keluarga; rindu mama yang cerewet, rindu papa yang tertidur di sofa karena keletihan, rindu aa dan ade, rindu makan bareng, nonton TV bareng. Yang kedua, memuaskan nafsu makan di tempat-tempat jajanan Bandung yang enak-enak bareng keluarga, teman, terutama bareng someone special, hmmm....nikmatnya.. Yang ketiga, hunting baju keren di FO-FO yang dulu selama saya tinggal di Bandung justru jarang saya kunjungi.
Apalagi ya yang bikin rindu? Hmm..mungkin hawanya yang di musim tertentu masih terasa lumayan dingin, terutama di subuh dan malam hari, terutama yang tinggal di daerah Bandung utara, airnya pun brrrrr..dingin..terkadang membuat saya malas untuk mandi. Rindu juga sama angkot-angkotnya, yang merupakan transportasi andalan saya sejak SD sampai sekarang, macetnya juga, terutama menjelang weekend dan libur panjang. Pokoknya banyak deh..yang bikin saya pengen cepet pulang ke Bandung.
Pokoknya buat saya, Bandung segalanya deh... Ga tau juga nih kalo nanti suatu saat saya harus dan wajib menetap lama di kota lain, bisa ga ya... Bisa sih, tapi pasti bakal rindu banget.....
Bandung...Bandung...u are the best lah pokona...

des

Yang pertama dan terakhir

terbangun di pagi hari ini..
aku teringat dirimu...
ingin rasanya aku bertukar kata denganmu..
banyak kata.. bahkan terlalu banyak..
sehingga sulit untuk kuucapkan..
tapi akhirnya ada segelintir untaian kata yang ingin kuucapkan..

walaupun hanya lewat sebuah tulisan..

"jadilah yang pertama dan yang terakhir untukku selamanya..."

des

Mbah.......

Kenapa ya, tiba-tiba hari ini aku inget almarhum Mbahku, tepatnya sih inget sama masakannya yang rasanya khas dan nikmat banget dan ga ada yang bisa nyamain rasa masakannya yang khas itu, anak dan menantunya pun ga ada yang bisa deh.

Dulu waktu Mbah masih ada, kita punya ritual makan malam bersama di rumah beliau setiap malam minggu. Karena waktu itu aku masih kecil dan belum punya acara sendiri di malam minggu, aku ga pernah absen untuk menghadiri acara tersebut. Hidangan wajib yang selalu ada yaitu ayam goreng karena itu merupakan menu kesukaan kakak dan adikku. Nasi putih panas yang ditaruh dalam bakul bambu- biasanya aku membantu mengipas nasi dengan kipas bambu (hihid), sayur asem atau sayur lodeh plus ikan asin, tumis kacang panjang dan cabe hijau, rempeyek udang dan sambal terasi yang masih ada di dalam ulekannya. Hmm.....nikmat banget, dimakan rame-rame sambil nonton TV. Kalo dilihat-lihat menu tersebut bukanlah menu yang disukai anak-anak, tapi entah kenapa lama-lama aku menyukainya apalagi setelah sering melihat dan memperhatikan papa dan mama yang sepertinya menikmati sekali hidangan yang Mbah masak. Aku pun akhirnya tertarik untuk mencoba sesuap, dan setelah itu aku jadi suka deh. Walau masakannya sederhana dan penampilannya tidak terlalu menarik tapi terasa enak dan khas rasanya.

Sayangnya, setelah Mbah meninggal, ga ada yang bisa meniru rasa dari masakan Mbahku itu, padahal aku rindu banget ingin merasakan masakannya. Apa ya rahasianya? Yang aku tahu, dapur Mbahku tuh sempit banget, peralatan memasaknya pun sedikit dan sederhana, kalau memasak beliau biasanya menggunakan wajan yang sudah hitam legam. Mungkinkah itu salah satu faktor yang mempengaruhi rasa masakannya? Ataukah karena beliau memasaknya dengan rasa penuh kasih untuk anak, menantu dan cucunya? Kalo aku saja yang baru beberapa tahun merasakan nikmatnya masakan Mbah sudah merasa kangen, bagaimana dengan papaku ya, yang sudah sedari kecil menikmatinya?
Seperti pepatah yang mengatakan gajah mati meninggalkan gading, maka Mbahku pergi dengan meninggalkan kenangan manis akan kebaikan, kasih sayang dan rasa masakannya yang khas di hati orang-orang yang dicintai dan mencintainya.
I love U, Mbah...doa anak dan cucumu kan selalu menyertaimu...

des

Monday, June 11, 2007

Menanti Kebahagiaan

Kala berdoa pada Tuhan, aku berharap

Semoga dosa-dosaku memperoleh maaf

Dan orang lain tak tertimpa keburukanku

Setelah lama kutunggu

Kini datang juga kebahagiaan itu

Kegembiraan kini menghampiri

Setelah lama ku nanti-nanti

Dahaga yang lama mendera

Musnah sudah oleh air telaga


Berharap bersua


Kulempar pandanganku pada rembulan


Kudapati ia begitu lambat berjalan

Cahayanya remang-remang

Menyinari angkasa membentang

Ku nanti kala perjumpaan datang

Sementara kerinduan kian menerjang

Perjumpaan sungguh sangat melegakan

Sementara perpisahan amat sangat mencekam



(Ibnu Hazm El Andalusy)

Cinta Sejati

Sungguh cinta sejati tak lahir dalam kejapan

Ia lahir bukan oleh paksaan

Sungguh, cinta sejati berjalan lambat dan pelan

Ia berjalan dalam paduan panjang dan pancangan tiang

Cinta sejati lahir karena mantapnya niat, teguhnya tujuan

Cinta sejati takkan sirna dan pudar ikatan

Lihatlah, bagaimana yang tumbuh cepat

Ia segera tumbang dan sekarat

Lihatlah, aku ini tanah gersang

Tak mudah bagi tanaman tumbuh berkembang

Tapi sekali tanaman bertahan,

Ia tak gampang tumbang atau dirobohkan

Karena akarnya kuat mencengkeram



(Ibnu Hazm El Andalusy)

Back To Work





(Sumber : Majalah Noor)

Manisnya busana muslim





(Sumber : Tabloid Nova)

Paduan songket dan kebaya



Rujak Kangkung Udang

Bahan :

  • 200 g kangkung yang sudah bersih
  • 200 g udang kupas
  • 50 g tauge, buang akarnya
  • 50 g wortel yang sudah diserut kasar
  • 5 sdm minyak goreng untuk menumis
  • 1 sdm air asam jawa

Bumbu haluskan :

  • 5 Cabe merah besar
  • 7 buah cabai rawit atau menurut selera
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sdm ebi, rendam dalam air mendidih sampai lunak, tiriskan
  • 2 sdm gula merah
  • ½ sdt garam

Cara membuat :
  • Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus sampai harum dan matang.
  • Masukkan udang, aduk sampai berubah warnanya.
  • Masukkan wortel, tuangi air asam, aduk hingga layu.
  • Masukkan kangkung, tauge, aduk hingga seluruhnya matang.
  • Angkat, sajikan selagi panas.

(Sumber : Majalah Noor)

Cinta Tak Beralasan

Cintaku padamu abadi sepanjang jalan
Tak lebih tak kurang oleh alasan
Cintaku tak beralasan kecuali keinginan mencinta
Cintaku tak bersebab yang dimengerti manusia

Jika cintamu tak beralasan selain ia yang kau cinta
Maka ia nyata, takkan lenyap selamanya
Jika cintamu digerakkan oleh suatu alasan
Maka ia akan hilang bersama hilangnya alasan

(Ibnu Hazm El Andalusy)

Kwetiau Goreng Komplit

Bahan :

  • 3 sdm margarin
  • 2 butir telur ayam utuh
  • 1 batang daun bawang, ambil bagian putihnya, iris halus
  • 2 sdm kecap asin
  • 50 g udang kecil tanpa kulit
  • 100 g daging ayam, potong dadu 1/2 cm
  • 5 buah bakso ikan, iris melintang tipis
  • 2 buah sosis sapi, iris melintang tipis
  • 100 g kol putih, siangi, iris halus50 g tauge, siangi
  • 500 g kwetiau basah
  • 1 batang seledri, iris halus
  • 1 sdm bawang merah goreng

Bumbu, haluskan :

  • 3 siung bawang putih
  • 1 sdt garam
  • 1/2 sdt merica bubuk
Cara Membuat :
  • Panaskan 1 sdm margarin, goreng telur sambil diaduk hingga matang. Angkat. Sisihkan.
  • Panaskan margarin, tumis bumbu halus hingga harum Tambahkan daun bawang dan kecap asin, aduk rata.
  • Tambahkan udang dan ayam, masak hingga matang. Tambahkan bakso, sosis, orak-arik telur, kol dan tauge, masak hingga sayuran matang.
  • Tambahkan kwetiau, aduk perlahan hingga rata. Tambahkan seledri dan bawang goring, aduk rata. Angkat. Sajikan.
Untuk 6 porsi


(Sumber : Majalah Noor)

Ikan Masak Leunca



Bahan :

1 kg ( 2 ekor) ikan mas/mujair/gurame bersihkan, biarkan utuh.

Bumbu yang dihaluskan:

  • 2 siung bawang putih
  • 2 cm kunyit
  • Minyak goreng, untuk menggoreng

Bumbu iris:

  • 8 buah bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 3 buah tomat merah, potong membujur 6 bagian
  • 1 cm lengkuas, memarkan
  • 2 lembar daun salam
  • 100 g tauco manis
  • 1 sdt gula merah yang disisir
  • 200 ml air
  • 250 g leunca

Cara Membuat:

• Lumuri ikan dengan bumbu halus, sisihkan 30 menit atau hingga bumbu meresap.

• Goreng ikan sampai kering, angkat, tiriskan. Taruh di atas piring saji.

• Panasakan 3 sdm minyak, tumis bumbu iris sampai harum kecuali tauco, gula merah, Air dan leunca. Masak sampai bumbu matang.

• Tuangi air, tambahkan tauco, leunca, gula merah, masak sampai seluruhnya matang,

• Angkat, Siramkan bumbu matang di atas ikan, sajikan segera.

Untuk : 8 orang

(Sumber : Majalah Noor)

Nasi Tutug Oncom

Bahan :
  • 10 cm kencur, kupas
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 buah cabai merah
  • 1 sdt garam
  • 100 g oncom merah, bakar hingga matang
  • 500 g nasi putih panas


Cara membuat :

  • Haluskan kencur, bawang merah, bawang putih, cabai dan garam.
  • Tambahkan oncom, haluskan kembali.
  • Campur sambal oncom dengan nasi panas, aduk perlahan hingga rata.
  • Sajikan segera.

Untuk 4 porsi

(Sumber : Majalah Noor)

Saturday, June 9, 2007

Ayam tangkap

Habis presentasi lega banget deh rasanya, apalagi ternyata, aneh bin ajaib, presentasi kita bisa dibilang lancar, banyak masukan dan perbaikan mah wajar lah ya.. Nyampe kantor langsung deh tidur..terus malemnya kita semua ditraktir big bos makan ayam tangkap. Katanya sih cuma ada di aceh, sebenernya rasanya tuh biasa aja hanya saja cara penyajiannya kali ya yang aneh. Tuk ngambil tuh daging ayam aja kita harus ngubek semak-semak, hehe maksudnya daun-daunan yang sengaja di taruh di atas ayam sampe ayamnya ga keliatan. Makanya disebut ayam tangkap mungkin tuk makan ayam itu kita harus nangkep tuh ayam di bawah tumpukan daun. Daunnya juga kayanya cuma ada di aceh, kalo ga salah namanya daun kumuru, enak lho daunnya, garing n renyah gitu. Cuma sayang potongan ayamnya kecil banget, ga kenyang deh.. Bagaimana pun, terima kasih ya boss atas traktirannya, bosen nih makan masakan rumah terus, apalagi kita makannya rame-rame sekitar 3 mobil gitu. Abis makan yang kerasa selain rasa kenyang ya rasa ngantuk, jadi sampai rumah langsung deh tidur...

Thursday, June 7, 2007

Kau Selalu Dihatiku

(Ernie Djohan)


Kau selalu dihatiku, terpaut didalam sukma
Tiada kubimbang tiada kuragu, akan setia janjimu

Bersemi didalam kalbu, pelipur hati nan lara
Padamu bintang padamu bulan, saksi yang abadi

Sambutlah tanganku ini, belailah dengan mesra
Kasihku hanya untukmu, hingga akhir nanti

Kau selalu dihatiku, bersemi didalam kalbu
Dari semula hingga akhirnya, kasihku serahkan

(From Udit)

Wednesday, June 6, 2007

Menjelang presentasi


Besok sore ada presentasi final tapi kenapa kok teman2 sekantor termasuk aku sepertinya tidak terlalu antusias untuk mempersiapkan diri dan materi untuk presentasi. Padahal bos2 dari Jakarta sudah pada datang ke kantor untuk melihat persiapan kita dan juga ikut menghadiri presentasi tersebut. Sebenarnya ada juga rasa takut dan khawatir presentasi kita nanti tidak berjalan lancar atau pun mengalami ”pembantaian”, tapi rasanya perasaaan tersebut terkalahkan oleh rasa pasrah dan istilah ”bagaimana nanti saja”. Yang berkecamuk di pikiranku malah keinginan untuk cepat pulang ke Bandung dan menyelesaikan masalah-masalah dan rencana-rencana lain yang sekarang2 ini selalu memenuhi pikiranku. Apapun hasil presentasi nanti, baik atau buruk, perasaan lega telah menuntaskan pekerjaan dan bisa bersantai sebentar, jalan-jalan dan membeli oleh-oleh untuk teman dan keluarga, telah terbayang di mataku. Secepatnya menuntaskan pekerjaan perbaikan yang mungkin ada agar bisa segera menikmati kebebasan dan keluar dari kantor sekaligus rumah yang terkadang membuat orang-orang di dalamnya tertekan dan terkekang tapi tetap meninggalkan kenangan yang tak terlupakan...

Friday, June 1, 2007

Lampuuk, 31 Mei 2007







Tentang Keluarga 1

Dalam mencari tempat tinggal, hiduplah dekat dengan tanah
Dalam berpikir, berpikirlah sederhana
Dalam perselisihan, berlakulah adil dan bijaksana
Dalam memimpin, cobalah untuk tidak menguasai
Dalam pekerjaan, kerjakan apa yang Anda sukai
Dalam hidup berkeluarga, hadirlah seutuhnya.
(Tao Te Ching)

Salah satu bagian terbaik dalam keluarga adalah kalian dapat saling mendorong, saling percaya dan bersikap tegas satu sama lain.
(Covey)

Keluarga tempat Anda berasal tidaklah sepenting keluarga yang akan Anda bina.
(Ring Larner)